Kamis, 28 Oktober 2010

SETIA DALAM PANGGILAN


Hari ini  tanggal  8 Juni 2008, Gereja Kristen Protestan di Bali ( GKPB)  jemaat “Kristus Kasih”  merayakan  dies natalisnya  yang ke 53. Selaku Pendeta jemaat  yang telah enam tahun berjalan melayani di jemaat ini, melalui ruang mimbar ini kami mengucapkan dirgahayu GKPB Kristus Kasih ke 53, bersyukurlah kepada Tuhan , serukanlah namaNya. Sesuai  dengan  identitas atau nama yang diberi kepada gereja ini “Kristus Kasih”, adakah sampai saat ini gereja masih tetap setia dengan panggilanNya mengasihi seperti Kristus mengasihi  ?
Di tengah keterbatasan kita sebagai manusia, Allah mengikutsertakan kita dalam karya kasihNya di tengah dunia. Untuk  memelihara ciptaan , memberi berkat bagi dunia mengasihi dan memenuhi kebutuhan mahluk ciptaanNya, Allah memanggil kita menjadi mitra kerjaNya. Sungguh suatu anugrah yang luar biasa karena kita diberi kesempatan menjadi kepanjangan tangan Tuhan di tengah dunia ini. Di tengah segala kekurangan dan keterbatasan kita Allah berjanji akan menyertai dan menolong kita.
            Namun seiring dengan panggilan itu, muncul pula hambatan-hambatan yang dapat menghalangi kita memenuhi tugas panggilan Tuhan. Hambatan itu  bisa muncul dari diri sendiri, maupun dari pihak luar. Dalam rangka  ulang tahun ke 53 GKPB Kristus Kasih, kita selaku jemaatNya mau bersyukur untuk kasih Tuhan yang memilih  dan memanggil kita untuk menjadi mitra kerjaNya di tengah dunia. Di tengah ucapan syukur itu, kita diajak untuk setia dalam panggilan Tuhan dan memenuhi setiap tugas yang dipercayakan kepada kita sebagai gereja di tengah masyarakat sehingga sekalipun kita banyak hambatan yang menghadang, tidak menghalangi kita untuk terus menjadi berkat bagi sekeliling  kita.
 Setidaknya ada tiga hal  yang dapat kita kerjakan sebagai gereja di masa kini untuk menyambut ajakan Tuhan sebagai mitra kerjaNya :
(1). Mengenal diri dengan segala potensi dan talenta  yang Tuhan berikan.
Orang yang mengenal diri  adalah orang yang bukan hanya tahu betul kelebihan dan kekuatan dirinya, tetapi juga bisa menerima kekurangan yang ada pada dirinya. Kelebihan itu tidak dipakai untuk merendahkan yang lain, melainkan justru untuk kebaikan bersama; sebaliknya kekurangan tidak menjadi halangan untuk terus maju dan memperbaiki  diri.
(2). Menerima panggilan Tuhan
Setelah mengenal diri dengan segala kelebihan dan kekurangan yang ada, kita menerima panggilan Tuhan menjadi mitra kerjaNya.
Dalam perang dunia kedua, sebuah gereja di Munster rusak berat kena bom. Patung Kristus di situ juga rusak. Kedua lengan patung itu putus. Tinggallah patung Kristus itu berdiri tanpa tangan. Kemudian di bawah patung itu ada orang menulis :”Aku tidak mempunyai tangan selain kamu. Kamulah tanganKu”.
Allah masih terus berkarya sampai saat ini bagi kebaikan dunia. Dia bekerja mengikutsertakan kita. Dia memanggil kita . Bagian kita adalah menerima panggilan itu dengan penuh syukur. Menerima panggilan Tuhan itu merupakan  ibadah., itulah tempat kita berjumpa denganNya yang telah membuang segala hambatan yang selama ini menghalangi kita  bersekutu denganNya, sekaligus sarana kita mengabdi dan melayani Tuhan dan sesama. Menerima panggilan Tuhan bukan berarti kita merasa sanggup melakukan segalanya dengan kekuatan sendiri, melainkan meyakini bahwa Tuhan menyertai, menolong dan memberi kekuatan kepada kita untuk memenuhi tugas panggilan itu dengan setia. Medan pelayana  kita  sampai kini masih tetap didominasi : kemiskinan, upaya pembodohan,ketidakadilan, penindasan, pluralitas, kekerasan, tingginya angka pengangguran, dan kriminalitas. Ingat  di tengah kondisi ini GKPB Kristus Kasih  juga dipanggil  untuk berkarya.
( 3 ) Setia  memenuhi tugas panggilan  walau banyak hambatan.
Di tengah pelayananNya di dunia, Tuhan Yesus memenuhi banyak hambatan dari lingkungan sekitarNya. Ketika orang Yahudi terkhusus para ahli Taurat saat itu jatuh pada legalisme, yang secara membuta menerapkan hukum sehingga menghambat karya kasih bagi sesama yang sungguh-sungguh membutuhkan pertolongan, Yesus maju terus memenuhi tugasNya menyampaikan kabar baik bagi semua orang. Sikap Yesus ini bukan sikap asal tabrak peraturan yang ada, namun Ia mau mengembalikan aturan atau hukum ke tempatnya semula, yaitu menolong kita untuk memiliki keteraturan dalam hidup bersama orang lain, bukan sebaliknya menghalangi kita untuk berinteraksi dengan sesama.
Marilah kita mensyukuri ulangtahun ke  - 53 GKPB Kristus Kasih dan memaknai bertambahnya satu tahun lagi usia GKPB Kristus Kasih dengan terus setia melakukan panggilan kita sebagai gereja di tengah masyarakat sehingga kehadiran GKPB Kristus Kasih  tidak dilihat sebagai ancaman atau batu sandungan yang perlu disingkirkan, melainkan kehadirannya dirindukan dan dinanti-nantikan karyanya karena karena mendatangkan berkat dan kebaikan bagi sekitarnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar