Kamis, 28 Oktober 2010

MENJADI ANGGOTA TUBUH KRISTUS

Dr. Paul Brand dalam buku yang ditulis oleh Philip Yancey, “Diciptakan dengan Dahsyat dan Ajaib”, mengatakan bahwa Tuhan kita adalah Allah yang menyukai keragaman. Ia tidak berhenti dengan mencipta seribu spesies serangga. Untuk jenis kumbang saja, , Ia mencipta tiga ratus ribu spesies. Ia melimpahkan berbagai warna, rancangan dan tekstur yang berbeda pada dunia. Ia memberi kita  orang Skandinavia yang pirang, orang Italia yang kecoklatan, orang Rusia yang bertulang besar, dan orang Jepang yang ramping. Ia menciptakan orang kulit hitam di Murphy, Carolina Utara, yang meneriakkan pujian mereka kepada Tuhan. Dan orang-orang percaya di Austria yang monoton, diiringi organ yang megah, dan diterangi oleh jendela kaca patri. Beberapa suku di Afrika menarikan pujian mereka bagi Tuhan, mengikuti permainan para pemain gendang yang mahir. Sementara orang-orang Kristen  di Jepang yang tenang, mengungkapkan rasa syukur mereka dengan menciptakan benda-benda indah. Dan orang India mengangkat tangan mereka ke atas, dengan kedua telapak tangan dirapatkan, dalam sikap hormat Namaste, yang berakar pada konsep Hindu untuk menunjukkan “Aku menyembah Tuhan yang aku lihat di dalam engkau.
Ketika melihat keragaman diantara kita, kita cenderung untuk membandingkan diri dengan orang lain, atau membandingkan orang yang satu dengan yang lain. Kadang kita merasa diri lebih baik, lebih benar dari yang lain, lalu kita mulai mencela dan memandang rendah mereka yang tidak sama dengan kita, tidak dapat menghargai mereka dan menerima mereka sebagai bagian dari hidup kita. Tetapi tidak jarang juga kita merasa minder dengan keberadaan kita, karena kita merasa orang lain lebih baik dari kita, merasa diri kurang, bahkan tidak berguna,. Tidak berarti dan berharga. Keragaman yang dipandang dengan cara seperti itu membawa kita pada persaingan untuk mencari siapa yang lebih penting dan utama. Hal itu biasanya mengakibatkan perpecahan diantara kita.
Apa sebenarnya yang Tuhan kehendaki dengan menciptakan keragaman ? Rasul Paulus dalam I Korintus 12 : 12-31 melihat dan menggambarkan keragaman sebagai dasar untuk membentuk satu kesatuan. Keragaman dalam jemaat bukan untuk membuat anggota jemaat membandingkan diri satu dengan yang lain, bukan juga untuk menciptakan persaingan dan perpecahan, melainkan membentuk kesatuan yang dianalogikan sebagai satu tubuh Kristus.
Judul yang diberikan LAI untuk perikop I Korintus 12 : 12-31 adalah “Banyak anggota tetapi satu tubuh”. Melalui perikop ini Rasul Paulus merngajak kita untuk melihat bagaimana seharusnya kita memandang dan memaknai keragaman dalam jemaat, yang adalah tubuh Kristus. Rasul Paulus merasa penting untuk menuliskan hal ini karena keragaman di tengah-tengah jemaat Korintus telah membawa mereka pada perpecahan.Diantara mereka ada orang-orang yang memiliki  karunia yang dipandang spektakuler, lalu memandang diri mereka lebih tinggi dari orang-orang yang tidak memiliki karunia yang sama seperti mereka. Dan ada juga mereka yang merasa hanya memiliki karunia yang biasa dan tidak spektakuler lalu merasa diri rendah dan mulai menarik diri mereka dari persekutuan dan pelayanan, karena merasa bukan bagian dari tubuh Kristus.
Rasul Paulus menegaskan bahwa Kristus hanya memiliki satu Tubuh. Dan sama seperti tubuh yang satu itu terdiri dari banyak anggota tubuh, yang berbeda bentuk, posisi, peran dan fungsinya, demikian juga dengan tubuh Kristus yang satu itu. Tiap-tiap anggota memang berbeda, meskipun demikian, tidak peduli siapa mereka, orang Yahudi atau Yunani, budak atau orang merdeka, mereka sudah dipersatukan di dalam Roh menjadi satu Tubuh Kristus. Mereka memang berbeda, tetapi keberbedaan mereka memang dirancang untuk membentuk suatu kesatuan tubuh Kristus (ayat 12-14)
Jika keadaan kita tidak sama dengan orang lain dalam hal bentuk, posisi, peran dan fungsi kita dalam tubuh Kristus, tidak semua orang di antara kita boleh merasa rendah diri dan berkata bahwa kita bukan tubuh Kristus. Mengapa?
1.          Tiap-tiap anggota punya tempat dan peranannya sendiri, yang tidak bisa digantikan oleh orang lain (ayat 15-20). Karena sesungguhnya, anggota tubuh Kristus memang beranekaragam, dan masing-masing diciptakan secara khusus, dan diberi tempat yang khusus sesuai dengan yang dikehendaki Allah.
2.          Tiap-tiap anggota tubuh dibentuk dan dirancang berbeda, supaya satu sama lain dapat bekerja sama, saling membantu dan mendukung (ayat 21-25). Anggota tubuh yang satu memerlukan kehadiran anggota tubuh yang lain. Sekecil apapun anggota tubuh itu, ia tetap diperlukan dan dibutuhkan. Oleh sebab itu, tidak ada satu anggota tubuh pun yang pantas untuk direndahkan dan diremehkan. Anggota yang terkecil dan terlemah sekalipun memiliki fungsi dan peran yang penting untuk orang lain. Dalam keragaman, setiap anggota tubuh diminta untuk saling menghormati dan memperhatikan.
3.          Setiap anggota yang berbeda sudah disatukan sebagai suatu kesatuan yang saling berkaitan (ayat 26). Keterkaitan satu dengan yang lain membuat rasa sakit yang diderita oleh satu anggota tubuh dirasakan oleh seluruh tubuh. Demikian juga, sebuah pujian dan penghormatan dapat membawa sukacita bagi semuanya.
Tiap-tiap orang sebagai anggota tubuh Kristus telah ditetapkan oleh Allah untuk menjalankan peran dan fungsinya masing-masing. Ada yang berperan sebagai rasul, sebagai nabi atau sebagai pengajar. Ada yang kelihatan spektakuler, seperti menyembuhkan dan melakukan mujizat, tetapi ada juga yang biasa. Tetapi tidak ada hirarki karunia. Semua sama penting dan berharga, tipa-tiap karunia diberikan kepada masing-masing anggota sesuai dengan fungsi dan peran yang dikehendaki Allah untuk melakukan pekerjaan-Nya (ayat 27-30, lihat juga ayat 7-11).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar